Keindahan dunia dapat Anda nikmati lewat mata. Lantas, bagaimana menjaga kesehatannya agar dunia dapat terus ditatap? Salah satunya dengan melakukan pemijatan di kulit kepala dan hidung.
Pijat adalah salah satu teknik kuno yang dapat Anda lakukan sendiri. Terapi ini merupakan cara penyembuhan yang aman, efektif, dan tanpa efek samping, bila dilakukan sesuai prosedur. Teknik pijat, kata akupunturis Oei Gin Djing, dapat digunakan untuk mengobati berbagai gangguan mata.
"Organ tubuh manusia yang dapat dipijat untuk mengobati gangguan mata antara lain kulit kepala, sekeliling mata, hidung, telinga, tangan, dan kaki," ujar praktisi pijat yang berpraktik di kawasan Sunter Hijau, Jakarta Utara ini.
Secara khusus Oei menjabarkan pijat kulit kepala dan pijat hidung. Berdasarkan akupuntur kulit kepala (scalp akupunktur), daerah penglihatan yang berkaitan dengan mata atau area visual (optic area) berada di atas serebelum (otak kecil) yang terletak di bagian belakang kepala. Daerah ini, menurut Oei, sebaiknya juga dipijat saat melakukan terapi pijat untuk gangguan mata.
Letak area visual tepatnya berada di daerah sanggul atau konde. Cara menemukan lokasinya adalah dengan mengambil garis lurus dari belakang kepala sejauh 4 cm ke atas, sejajar garis tengah. Posisi area visual berada 1 cm di kiri dan kanan garis tengah tersebut.
Kelainan pada daerah penglihatan ini mengindikasikan adanya penyakit pada saraf mata.
Lakukan sendiri Pijat Kepala!
a. Letakkan kedua ibu jari di pelipis dan kedelapan jari lainnya di tengah dahi. Pijat daerah tengah dahi sampai ke belakang leher di titik fung che (lokasinya di belakang leher, dalam sebuah lekukan di batas rambut), dengan kedelapan jari.
b. Letakkan kedua ibu jari di belakang leher atau di lekukan di belakang telinga. Kemudian pijat daerah visual area dengan kedelapan jari lainnya. Pemijatan dilakukan 12 menit. Boleh dilakukan setiap kali kepala dan mata Anda terasa tidak enak.
Manfaat dan Sifat Titik Fung Che:
1. Mempertajam penglihatan, menguatkan mata saat lelah dan kabur.
2. Melancarkan saraf.
3. Mengusir angin dan menetralkan panas.
4. Mengurangi mata nyeri dan merah, rabun senja.
5. Meredakan influenza dan hidung tersumbat.
6. Mengusir kaku dan nyeri di pundak dan, sakit kepala.
7. Menurunkan tekanan darah tinggi.
Pijat Hidung
Menurut Oei, berdasarkan dokumen kuno dan uji coba di berbagai klinik akupuntur, pijat hidung sangat bermanfaat untuk meredakan gangguan pada mata. Berikut daerah di hidung yang perlu dipijat: (lihat gambar diatas)
1. Titik kepala dan muka
Terletak di atas garis tengah hidung, pada jarak sepertiga lebar dahi dari batas rambut depan. Lebar dahi diukur dari titik tengah garis yang menghubungkan puncak kedua alis dengan titik tengah batas rambut depan. Khasiat pijat di titik ini untuk mengatasi keluhan di daerah muka dan kepala.
2. Titik tenggorokan
Terletak di pertehgahan antara titik nomor 1 dan nomor 3. Khasiatnya dapat mengatasi keluhan di daerah tenggorokan, leher, dan pita suara.
3. Titik paru-paru unsur logam
Terletak di pertengahan antara kedua ujung alis. Paru-paru berhubungan dengan lingkungan luar melalui hidung dan berhubungan dengan usus besar. Paru-paru mendapatkan oksigen dengan perantaraan hidung yang menghirup udara.
4. Titik jantung unsur api
Terletak di pertengahan antara kedua sudut mata dalam. Organ jantung berhubungan dangait lidah dan usus kecil.
5. Titik hati unsur kayu
Terletak d puncak tulang hidung atau di pertengahan garis yang menghubungkan kedua puncak tulang pipi. Organ hati berhubungan dengan lingkungan luar melalui mata dan berhubungan dengan kandungan empedu. Kondisi hati yang buruk tercermin di mata. Contohnya, mata penderita hepatitis terlihat kuning.
6. Titik limpa unsur tanah
Terletak di batas bawah tulang hidung. Limpa berhubungan dengan lingkungan luar melalui bibir dan berhubungan dengan lambung. Limpa berfungsi mengatur sel darah merah. Bila kekurangan darah, bibir penderitanya akan terlihat pucat.
7. Titik ginjal unsur air
Berada di atas puncak hidung. Ginjal berhubungan dengan lingkungan luar melalui telinga. Baik buruknya telinga menggambarkan kondisi ginjal. Ginjal juga berhubungan dangan kandung kemih.
8. Titik kelamin luar
Terletak tepat pada batas bawah hidung. Khasiatnya mengatasi gatal-gatal pada alat kelamin.
9. Titik ying siang dan titik nei ying siang
Terletak di samping cuping hidung sebelah bawah sekitar 1 cm ke arah luar dan di sisi cuping hidung bagian atas. Khasiat terapi di titik ini untuk mengobati gangguan pada bola mata, hidung tersumbat, mimisan, dan hidung meler atau rhinitis.
13 Mei 2009
Kesehatan Mata Dan Monitor Komputer
TEKNOLOGI memang tak bisa terlepas dari dampaknya terhadap kesehatan.
Ada yang baik dan ada yang buruk, dan masih banyak juga faktor lain
yang mempengaruhinya. Penggunaan komputer sendiri di masa sekarang kian
menjamur, baik di kantor-kantor hingga merambah dunia pendidikan bahkan
rumah-rumah pribadi. Berbicara mengenai radiasi agaknya masih terlampau
jauh karena beberapa penelitian yang sudah dilakukan para ahli belum
memberikan bukti-bukti jelas untuk terlalu takut akan hal ini, dan
sejauh ini sebagian besar riset membuktikan bahwa radiasi dari monitor
komputer masih berada dalam batas yang aman-aman saja bila penggunaannya
tidak terlalu berlebihan. Namun yang paling sering terdeteksi adalah
adanya gangguan yang berhubungan dengan mata seperti mata lelah, pegal,
mata kering, kesulitan menangkap objek hingga sakit kepala yang bisa
disebabkan akibat gangguan tersebut.
Sekilas Mengenai Mata Lelah
Mata lelah, tegang atau pegal adalah gangguan yang dialami mata karena
otot-ototnya yang dipaksa bekerja keras terutama saat harus melihat
objek dekat dalam jangka waktu lama. Otot mata sendiri terdiri dari
tiga sel-sel otot eksternal yang mengatur gerakan bola mata, otot
ciliary yang berfungsi memfokuskan lensa mata dan otot iris yang
mengatur sinar yang masuk ke dalam mata. Semua aktifitas yang
berhubungan dengan pemaksaan otot-otot tersebut untuk bekerja keras,
sebagaimana otot-otot yang lain akan bisa membuat mata mengalami
gangguan ini. Gejala mata terasa pegal biasanya akan muncul setelah
beberapa jam kerja. Pada saat otot mata menjadi letih, mata akan
menjadi tidak nyaman atau sakit.
Ini akan dapat mempengaruhi pandangan yang bisa menjadi samar karena
terganggunya kemampuan untuk memfokuskan, hingga sakit kepala ringan
sampai cukup serius. Seperti dijelaskan tadi, bahwa melihat suatu
objek pada jarak yang sama terus-menerus akan dapat menyebabkan otot-
otot mata menjadi lelah, terutama pada orang yang bekerja dengan jarak
sangat dekat dengan monitor komputer. Beberapa faktor penyebab lain
yang bisa menyebabkan hal ini terutama adalah melihat objek yang
terlalu dekat selama terus menerus, kemudian juga kesahan menggunakan
kaca mata yang tidak sesuai.
Faktor lainnya meliputi pencahayaan yang kurang mendukung, masalah-
masalah alergi atau mata kering dan ketidakseimbangan susunan otot
mata yang akan mengakibatkan mata harus bekerja lebih keras untuk
dapat menangkap objek. Sebuah survei di AS pernah menemukan sekitar
90% pengguna komputer secara kontinu 3 jam sehari rata-rata pernah
mengalami mata lelah.
Mengatur Jarak Yang Nyaman Bagi Mata
Sebagaimana organ tubuh lain, mata juga memiliki keterbatasan
adaptasi dan sangat peka terhadap pengaruh lingkungan sekitar.
Tubuh biasanya akan menyesuaikan berapapun jarak yang dibutuhkan
agar mata dapat melihat secara nyaman. Namun pada kasus-kasus
dimana mata lelah kerap terjadi, posisi monitor komputer merupakan
hal patut diperhatikan pertama sekali. Komputer yang letaknya
tidak dirancang dengan baik akan bisa mengakibatkan posisi tubuh
yang janggal, dan akhirnya berpengaruh pada gangguan-gangguan mata
dalam fungsi penglihatannya. Yang menjadi perhatian dalam hal ini
adalah jarak antara mata dengan monitor komputer. Tidak ada
batasan pasti tentang jarak ini, dan masih banyak faktor lain
yang mempengaruhinya seperti besar monitor, namun para ahli
mematok paling tidak jarak 50-70 cm harus tercapai antara mata
dengan monitor. Ada pula sebagian ahli yang menyimpulkannya dalam
rumus yang didapat dengan mengkalikan lebar diagonal layar dengan
bilangan dua.
Selanjutnya bukan hanya jarak yang penting melainkan juga letak
tinggi monitor komputer. Posisi yang dianjurkan adalah meletakkan
monitor agak lebih rendah dari ketinggian mata, paling tidak letak
bagian tengah monitor antara 10-23 cm di bawah mata. Walaupun
membuat mata sedikit bergerak untuk melihat ke bawah, namun
penelitian sudah membuktikan bahwa mata akan bekerja lebih baik
pada jarak demikian. Dan hal ini dirasakan para ahli lebih baik
ketimbang meletakkan monitor lebih tinggi dari mata yang dapat
memicu kekakuan otot leher, punggung dan bahu. Ini juga yang
membuat mengapa di kebanyakan instansi kini letak monitor adalah
di bawah meja kaca transparan, dan rata-rata pemasangan komputer
meletakkan CPU (Central Processing Unit) yang lebih dikenal awam
sebagai mesin komputer di samping monitor atau di bawah meja.
Jarak dan tinggi kursi juga harus ikut diatur sedemikian rupa
agar telapak kaki tidak menggantung.
Mengatur Pencahayaan Ruangan
Pencahayaan ruangan yang mendukung sudah terbukti akan meningkatkan
produktivitas kerja seseorang, dan yang dianjurkan adalah
cahaya yang tidak terlalu terang maupun redup.Cahaya yang
terlalu terang akan membuat silau dan mengganggu penglihatan,
sementara terlalu redup bisa merusak mata lama kelamaan karena
akan sepenuhnya membuat mata melihat langsung ke sumber cahaya
walaupun tidak sebesar menyaksikan televisi biasa. Bayangan pada
layar monitor juga harus dihindari karena dapat mengurangi
tingkat kontras, apalagi pada background monitor yang berwarna gelap.
Selain lampu, sinar matahari yang masuk melalui jendela dan
menyebabkan rasa silau di seputarnya juga harus dihindari. Pengaturan
pencahayaan ruangan yang baik adalah dengan mengatur letak meja
komputer sehingga sinar terang yang datang dari atas kepala atau
jendela tidak berada di sekitar meja kerja saat melihat monitor.
Posisi meja yang dianjurkan adalah di samping karena bila jendela
terletak di depan akan menyilaukan mata sementara di belakang dapat
menimbulkan bayangan pada monitor komputer Kemudian penggunaan
lampu meja juga sering membuat objek di sekitar monitor menjadi
lebih terang ketimbang cahaya yang keluar dari monitor komputer.
Lampu meja sebaiknya disesuaikan cahayanya sehingga tak langsung
menerpa mata ataupun mengenai layar monitor. Penggunaan lapisan
layar yang lebih lazim disebut antiradiasi sendiri sebenarnya
lebih sering tak bermanfaat untuk mengurangi radiasi tetapi lebih
kepada fungsinya untuk menahan sinar terang dari layar komputer.
Memilih Monitor Komputer
Monitor komputer flat yang sekarang semakin banyak digunakan
juga tak terlalu banyak membantu dalam hal mengurangi radiasi
atau cahaya yang dilihat langsung, tetapi lebih pada tempat
meletakkannya yang lebih praktis. Monitor cukup bila kualitasnya
mencukupi. Gambar yang bagus dan layak pada layar akan membuat
mata bekerja secara efisien dan lebih nyaman. Pixel yang banyak
dan resolusi yang lebih baik akan membantu juga kerja mata,
dan layar komputer yang lebih lebar akan membantu apalagi bila
pekerjaan menuntut kemampuan visual yang tinggi. Untuk monitor
berwarna, yang dianjurkan adalah titik-titik warna yang lebih
kecil (kurang dari 0,28 mm). Jangan juga lupakan kemampuan
pengaturan kontras yang baik, dan hindari debu yang menempel
pada monitor karena dapat menurunkan tingkat kontras. Tampilan
layar yang bergoyang-goyang dan tak stabil juga akan merusak
mata lebih cepat karena memaksa otot-otot mata bekerja lebih
keras dan lebih mudah menjadi lelah atau tegang.
Kedipan Mata Dan Menghindari Mata Kering
Tanpa disadari, sebuah penelitian di AS pernah memberikan
bukti bahwa pengguna komputer ternyata lebih jarang
mengedipkan mata dibanding kedipan normal mata yang terjadi
sekitar 12 kali permenit. Rata-rata yang didapat adalah
hanya 5 kali berkedip permenit saat menggunakan komputer,
padahal mengedipkan mata ini sangat penting untuk mengurangi
resiko mengalami mata kering karena semakin lama mata terbuka
terus menerus akan semakin tinggi kemungkinan kornea mata
untuk mengalami dehidrasi dan bisa merasa panas atau sakit,
terasa seperti ada pasir hingga kelopak mata yang terasa
berat.
Para ahli tadi menganjurkan untuk menggunakan tetes mata
bila hal ini sudah terjadi, dan menghindari penggunaan
lensa kontak atau kacamata saat bekerja di depan komputer
karena dapat mengurangi aliran udara di sekitar bola mata
dan udara yang terjebak di dalam kacamata akan mudah menjadi
lembab, serta meningkatkan kelembaban ruangan bila
memungkinkan. Pada ruangan ber-AC, kelembaban udara umumnya
menurun sehingga kondisi lingkungan yang kering akan
meningkatkan penguapan air mata serta membuat pengguna
lensa kontak akan lebih mudah mengalami iritasi. Solusi
bagi pemakai kacamata sendiri adalah dengan kacamata
khusus yang dipakai untuk bekerja di depan komputer, terutama
bagi pengguna lensa presbiopia. Lensa khusus ini sebaiknya
disesuaikan dengan jarak pandang dan sudut aman mata terhadap
layar monitor. Penggunaan lapisan antirefleksi pada kacamata
di beberapa negara maju telah diteliti mampu mengurangi
kelelahan mata.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan diatas merupakan hal-hal
yang penting bagi pengguna rutin komputer dalam hitungan waktu
yang tinggi dalam hubungannya dengan kesehatan mata dan
gangguan-gangguan yang kerap terjadi seperti mata lelah,
tegang, dan tak jarang kering tersebut. Dan masih ada satu
hal penting yang perlu diingat, bahwa sangat perlu untuk
selalu mengistirahatkan mata walau sebentar di kala bekerja
di depan komputer.
Cara paling umum untuk mengatasi mata lelah selain penggunaan
berbagai obat tetes ini dapat dilakukan dengan memfokuskan
pandangan pada objek yang jauh cukup selama beberapa detik
saja dan sebaiknya ambil waktu setiap 20-30 menit untuk bangun
dan merenggangkan punggung dan leher serta melihat ke sekeliling.
Tindakan-tindakan ini akan bermanfaat sebagai tindakan awal
untuk mencegah ancaman kesehatan mata yang bisa terjadi pada
semua pengguna komputer sebelum pemeriksaan mata secara
menyeluruh pada akhirnya diperlukan bila muncul gejala-gejala
lain yang lebih jauh.
Ada yang baik dan ada yang buruk, dan masih banyak juga faktor lain
yang mempengaruhinya. Penggunaan komputer sendiri di masa sekarang kian
menjamur, baik di kantor-kantor hingga merambah dunia pendidikan bahkan
rumah-rumah pribadi. Berbicara mengenai radiasi agaknya masih terlampau
jauh karena beberapa penelitian yang sudah dilakukan para ahli belum
memberikan bukti-bukti jelas untuk terlalu takut akan hal ini, dan
sejauh ini sebagian besar riset membuktikan bahwa radiasi dari monitor
komputer masih berada dalam batas yang aman-aman saja bila penggunaannya
tidak terlalu berlebihan. Namun yang paling sering terdeteksi adalah
adanya gangguan yang berhubungan dengan mata seperti mata lelah, pegal,
mata kering, kesulitan menangkap objek hingga sakit kepala yang bisa
disebabkan akibat gangguan tersebut.
Sekilas Mengenai Mata Lelah
Mata lelah, tegang atau pegal adalah gangguan yang dialami mata karena
otot-ototnya yang dipaksa bekerja keras terutama saat harus melihat
objek dekat dalam jangka waktu lama. Otot mata sendiri terdiri dari
tiga sel-sel otot eksternal yang mengatur gerakan bola mata, otot
ciliary yang berfungsi memfokuskan lensa mata dan otot iris yang
mengatur sinar yang masuk ke dalam mata. Semua aktifitas yang
berhubungan dengan pemaksaan otot-otot tersebut untuk bekerja keras,
sebagaimana otot-otot yang lain akan bisa membuat mata mengalami
gangguan ini. Gejala mata terasa pegal biasanya akan muncul setelah
beberapa jam kerja. Pada saat otot mata menjadi letih, mata akan
menjadi tidak nyaman atau sakit.
Ini akan dapat mempengaruhi pandangan yang bisa menjadi samar karena
terganggunya kemampuan untuk memfokuskan, hingga sakit kepala ringan
sampai cukup serius. Seperti dijelaskan tadi, bahwa melihat suatu
objek pada jarak yang sama terus-menerus akan dapat menyebabkan otot-
otot mata menjadi lelah, terutama pada orang yang bekerja dengan jarak
sangat dekat dengan monitor komputer. Beberapa faktor penyebab lain
yang bisa menyebabkan hal ini terutama adalah melihat objek yang
terlalu dekat selama terus menerus, kemudian juga kesahan menggunakan
kaca mata yang tidak sesuai.
Faktor lainnya meliputi pencahayaan yang kurang mendukung, masalah-
masalah alergi atau mata kering dan ketidakseimbangan susunan otot
mata yang akan mengakibatkan mata harus bekerja lebih keras untuk
dapat menangkap objek. Sebuah survei di AS pernah menemukan sekitar
90% pengguna komputer secara kontinu 3 jam sehari rata-rata pernah
mengalami mata lelah.
Mengatur Jarak Yang Nyaman Bagi Mata
Sebagaimana organ tubuh lain, mata juga memiliki keterbatasan
adaptasi dan sangat peka terhadap pengaruh lingkungan sekitar.
Tubuh biasanya akan menyesuaikan berapapun jarak yang dibutuhkan
agar mata dapat melihat secara nyaman. Namun pada kasus-kasus
dimana mata lelah kerap terjadi, posisi monitor komputer merupakan
hal patut diperhatikan pertama sekali. Komputer yang letaknya
tidak dirancang dengan baik akan bisa mengakibatkan posisi tubuh
yang janggal, dan akhirnya berpengaruh pada gangguan-gangguan mata
dalam fungsi penglihatannya. Yang menjadi perhatian dalam hal ini
adalah jarak antara mata dengan monitor komputer. Tidak ada
batasan pasti tentang jarak ini, dan masih banyak faktor lain
yang mempengaruhinya seperti besar monitor, namun para ahli
mematok paling tidak jarak 50-70 cm harus tercapai antara mata
dengan monitor. Ada pula sebagian ahli yang menyimpulkannya dalam
rumus yang didapat dengan mengkalikan lebar diagonal layar dengan
bilangan dua.
Selanjutnya bukan hanya jarak yang penting melainkan juga letak
tinggi monitor komputer. Posisi yang dianjurkan adalah meletakkan
monitor agak lebih rendah dari ketinggian mata, paling tidak letak
bagian tengah monitor antara 10-23 cm di bawah mata. Walaupun
membuat mata sedikit bergerak untuk melihat ke bawah, namun
penelitian sudah membuktikan bahwa mata akan bekerja lebih baik
pada jarak demikian. Dan hal ini dirasakan para ahli lebih baik
ketimbang meletakkan monitor lebih tinggi dari mata yang dapat
memicu kekakuan otot leher, punggung dan bahu. Ini juga yang
membuat mengapa di kebanyakan instansi kini letak monitor adalah
di bawah meja kaca transparan, dan rata-rata pemasangan komputer
meletakkan CPU (Central Processing Unit) yang lebih dikenal awam
sebagai mesin komputer di samping monitor atau di bawah meja.
Jarak dan tinggi kursi juga harus ikut diatur sedemikian rupa
agar telapak kaki tidak menggantung.
Mengatur Pencahayaan Ruangan
Pencahayaan ruangan yang mendukung sudah terbukti akan meningkatkan
produktivitas kerja seseorang, dan yang dianjurkan adalah
cahaya yang tidak terlalu terang maupun redup.Cahaya yang
terlalu terang akan membuat silau dan mengganggu penglihatan,
sementara terlalu redup bisa merusak mata lama kelamaan karena
akan sepenuhnya membuat mata melihat langsung ke sumber cahaya
walaupun tidak sebesar menyaksikan televisi biasa. Bayangan pada
layar monitor juga harus dihindari karena dapat mengurangi
tingkat kontras, apalagi pada background monitor yang berwarna gelap.
Selain lampu, sinar matahari yang masuk melalui jendela dan
menyebabkan rasa silau di seputarnya juga harus dihindari. Pengaturan
pencahayaan ruangan yang baik adalah dengan mengatur letak meja
komputer sehingga sinar terang yang datang dari atas kepala atau
jendela tidak berada di sekitar meja kerja saat melihat monitor.
Posisi meja yang dianjurkan adalah di samping karena bila jendela
terletak di depan akan menyilaukan mata sementara di belakang dapat
menimbulkan bayangan pada monitor komputer Kemudian penggunaan
lampu meja juga sering membuat objek di sekitar monitor menjadi
lebih terang ketimbang cahaya yang keluar dari monitor komputer.
Lampu meja sebaiknya disesuaikan cahayanya sehingga tak langsung
menerpa mata ataupun mengenai layar monitor. Penggunaan lapisan
layar yang lebih lazim disebut antiradiasi sendiri sebenarnya
lebih sering tak bermanfaat untuk mengurangi radiasi tetapi lebih
kepada fungsinya untuk menahan sinar terang dari layar komputer.
Memilih Monitor Komputer
Monitor komputer flat yang sekarang semakin banyak digunakan
juga tak terlalu banyak membantu dalam hal mengurangi radiasi
atau cahaya yang dilihat langsung, tetapi lebih pada tempat
meletakkannya yang lebih praktis. Monitor cukup bila kualitasnya
mencukupi. Gambar yang bagus dan layak pada layar akan membuat
mata bekerja secara efisien dan lebih nyaman. Pixel yang banyak
dan resolusi yang lebih baik akan membantu juga kerja mata,
dan layar komputer yang lebih lebar akan membantu apalagi bila
pekerjaan menuntut kemampuan visual yang tinggi. Untuk monitor
berwarna, yang dianjurkan adalah titik-titik warna yang lebih
kecil (kurang dari 0,28 mm). Jangan juga lupakan kemampuan
pengaturan kontras yang baik, dan hindari debu yang menempel
pada monitor karena dapat menurunkan tingkat kontras. Tampilan
layar yang bergoyang-goyang dan tak stabil juga akan merusak
mata lebih cepat karena memaksa otot-otot mata bekerja lebih
keras dan lebih mudah menjadi lelah atau tegang.
Kedipan Mata Dan Menghindari Mata Kering
Tanpa disadari, sebuah penelitian di AS pernah memberikan
bukti bahwa pengguna komputer ternyata lebih jarang
mengedipkan mata dibanding kedipan normal mata yang terjadi
sekitar 12 kali permenit. Rata-rata yang didapat adalah
hanya 5 kali berkedip permenit saat menggunakan komputer,
padahal mengedipkan mata ini sangat penting untuk mengurangi
resiko mengalami mata kering karena semakin lama mata terbuka
terus menerus akan semakin tinggi kemungkinan kornea mata
untuk mengalami dehidrasi dan bisa merasa panas atau sakit,
terasa seperti ada pasir hingga kelopak mata yang terasa
berat.
Para ahli tadi menganjurkan untuk menggunakan tetes mata
bila hal ini sudah terjadi, dan menghindari penggunaan
lensa kontak atau kacamata saat bekerja di depan komputer
karena dapat mengurangi aliran udara di sekitar bola mata
dan udara yang terjebak di dalam kacamata akan mudah menjadi
lembab, serta meningkatkan kelembaban ruangan bila
memungkinkan. Pada ruangan ber-AC, kelembaban udara umumnya
menurun sehingga kondisi lingkungan yang kering akan
meningkatkan penguapan air mata serta membuat pengguna
lensa kontak akan lebih mudah mengalami iritasi. Solusi
bagi pemakai kacamata sendiri adalah dengan kacamata
khusus yang dipakai untuk bekerja di depan komputer, terutama
bagi pengguna lensa presbiopia. Lensa khusus ini sebaiknya
disesuaikan dengan jarak pandang dan sudut aman mata terhadap
layar monitor. Penggunaan lapisan antirefleksi pada kacamata
di beberapa negara maju telah diteliti mampu mengurangi
kelelahan mata.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan diatas merupakan hal-hal
yang penting bagi pengguna rutin komputer dalam hitungan waktu
yang tinggi dalam hubungannya dengan kesehatan mata dan
gangguan-gangguan yang kerap terjadi seperti mata lelah,
tegang, dan tak jarang kering tersebut. Dan masih ada satu
hal penting yang perlu diingat, bahwa sangat perlu untuk
selalu mengistirahatkan mata walau sebentar di kala bekerja
di depan komputer.
Cara paling umum untuk mengatasi mata lelah selain penggunaan
berbagai obat tetes ini dapat dilakukan dengan memfokuskan
pandangan pada objek yang jauh cukup selama beberapa detik
saja dan sebaiknya ambil waktu setiap 20-30 menit untuk bangun
dan merenggangkan punggung dan leher serta melihat ke sekeliling.
Tindakan-tindakan ini akan bermanfaat sebagai tindakan awal
untuk mencegah ancaman kesehatan mata yang bisa terjadi pada
semua pengguna komputer sebelum pemeriksaan mata secara
menyeluruh pada akhirnya diperlukan bila muncul gejala-gejala
lain yang lebih jauh.
Makanan & Cara Membaca Memengaruhi Kesehatan Mata
SAAT ini kian banyak anak-anak yang sejak kecil sudah memakai kacamata. Ternyata, selain faktor genetik, pola makan dan cara membaca sangat memengaruhi kesehatan mata.
Karena itu, orangtua hendaknya memerhatikan gizi dan vitamin yang dikonsumsi, serta memerhatikan kebiasaan mereka membaca.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh dr Vidyapati Mangunkusumo SpM, Kepala Subbagian Refraksi Bagian Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menunjukkan, dari 300 anak-anak sekolah di perkotaan, 15 persen di antaranya mengalami kelainan refraksi. Padahal, di pedesaan hanya 11 persen.
Vidyapati yang ditemui di ruang kerjanya di Bagian Mata FKUI Jakarta menyatakan bahwa refraksi adalah pembiasan. Gangguan refraksi atau gangguan pembiasan akan mengakibatkan rabun, bisa jauh (miopia) atau dekat (hipermetropia).
Rabun jauh , menurut Vidyapati, adalah fokus bola mata yang hanya mampu melihat obyek dekat, tetapi kabur bila melihat obyek-obyek yang jauh letaknya. Miopia umumnya merupakan kelainan yang diturunkan oleh orangtuanya (genetik) sehingga banyak dijumpai pada anak-anak usia dini sekolah.
Penyebab rabun jauh bermacam-macam: bisa karena korneanya terlalu cembung sehingga sinar bayangan tidak tepat jatuh pada titik fokus di retina-disebut makula-atau lensa di dalam mata terlalu gemuk.
Penyebab utama rabun jauh adalah genetik. Namun, faktor lingkungan pun bisa memengaruhi, seperti makanan yang kurang gizi dan vitamin, serta cara membaca yang tidak benar. Posisi terbaik untuk membaca adalah duduk dengan posisi buku disandarkan di depan mata-bukan di atas meja-dengan jarak pandang 33 cm dari mata.
"Kalau membaca sambil tiduran, maka ada kecenderungan mata yang berfungsi hanya sebelah sehingga merangsang kerusakan mata satunya," kata Vidyapati.
Karena ini adalah gangguan refraksi/pembiasan, maka perbaikannya dengan perbaikan pembiasan. Yang paling sederhana adalah menggunakan kacamata. Kemudian terjadi perkembangan ilmu bio medis sehingga ada lensa kontak yang bisa ditempelkan di mata.
NAMUN, tidak semua orang merasa nyaman menggunakan kacamata atau lensa kontak. Sejalan dengan perkembangan perbaikan struktur organ, teknik pembedahan untuk memperbaiki kornea mata juga berkembang. Dengan teknik ini, orang tak perlu lagi menggunakan kacamata atau lensa kontak.
"Namanya bedah refraktif. Ilmu pembiasan adalah ilmu yang sangat lama. Dengan berkembangnya ilmu, kini perbaikan pembiasan dilakukan lewat pembedahan," kata Vidyapati.
Bedah refraktif dimulai dengan tahap perubahan struktur bentuk kornea sebagai organ paling vital di mata, disebut radial keratotomy (RK).
Tahap kedua, photo refraktif keratotomy (PRK) adalah pembedahan untuk mengubah bentuk kornea tetapi dengan bantuan laser excimer, suatu bentuk laser yang tidak merusak batas membran dari sel. Jadi hanya melepas sel satu dari yang lain. Terjadilah perubahan bentuk pada kornea yang berdampak pada perbaikan pembiasan.
Tahap perkembangan ketiga adalah perubahan bentuk kornea melalui teknik laser insitu keratomileusis (lasik). Lasik adalah suatu prosedur yang mengikis/membentuk ulang kornea sehingga nantinya kornea bisa membiaskan lebih baik. Penglihatan akan kembali tajam tanpa bantuan kacamata ataupun lensa kontak.
Pembentukan ulang kornea ini dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi karena perhitungannya dilakukan dengan alat diagnostik yang terkomputerisasi.
Dengan alat orbscan sebagai alat topografi kornea- mendiagnosis bentuk permukaan kornea-dan sywave untuk mendiagnosis ketidakteraturan cahaya masuk ke dalam mata, maka dapat dibuat data kesalahan refraksi per individu mata. Data ini menjadi input bagi laser untuk membentuk ulang permukaan kornea sehingga menghasilkan penglihatan tajam. Teknik lasik ini yang kini banyak diminati.
Selain pembedahan kornea, untuk memperbaiki pembiasan juga bisa dengan pembedahan lensa, yakni dengan menyedot lensa mata asli dan diganti dengan lensa buatan (akrilik). Langkah ini disebut refractive lens exchange.
Semua langkah tentulah memakan dana tidak sedikit. Karena itu, cara termurah agar tidak mengalami gangguan refraksi adalah dengan menjaga kesehatan mata. Cukup dengan mengonsumsi makanan bergizi dan menjaga kebiasaan membaca sejak masih kanak-kanak.
Karena itu, orangtua hendaknya memerhatikan gizi dan vitamin yang dikonsumsi, serta memerhatikan kebiasaan mereka membaca.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh dr Vidyapati Mangunkusumo SpM, Kepala Subbagian Refraksi Bagian Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menunjukkan, dari 300 anak-anak sekolah di perkotaan, 15 persen di antaranya mengalami kelainan refraksi. Padahal, di pedesaan hanya 11 persen.
Vidyapati yang ditemui di ruang kerjanya di Bagian Mata FKUI Jakarta menyatakan bahwa refraksi adalah pembiasan. Gangguan refraksi atau gangguan pembiasan akan mengakibatkan rabun, bisa jauh (miopia) atau dekat (hipermetropia).
Rabun jauh , menurut Vidyapati, adalah fokus bola mata yang hanya mampu melihat obyek dekat, tetapi kabur bila melihat obyek-obyek yang jauh letaknya. Miopia umumnya merupakan kelainan yang diturunkan oleh orangtuanya (genetik) sehingga banyak dijumpai pada anak-anak usia dini sekolah.
Penyebab rabun jauh bermacam-macam: bisa karena korneanya terlalu cembung sehingga sinar bayangan tidak tepat jatuh pada titik fokus di retina-disebut makula-atau lensa di dalam mata terlalu gemuk.
Penyebab utama rabun jauh adalah genetik. Namun, faktor lingkungan pun bisa memengaruhi, seperti makanan yang kurang gizi dan vitamin, serta cara membaca yang tidak benar. Posisi terbaik untuk membaca adalah duduk dengan posisi buku disandarkan di depan mata-bukan di atas meja-dengan jarak pandang 33 cm dari mata.
"Kalau membaca sambil tiduran, maka ada kecenderungan mata yang berfungsi hanya sebelah sehingga merangsang kerusakan mata satunya," kata Vidyapati.
Karena ini adalah gangguan refraksi/pembiasan, maka perbaikannya dengan perbaikan pembiasan. Yang paling sederhana adalah menggunakan kacamata. Kemudian terjadi perkembangan ilmu bio medis sehingga ada lensa kontak yang bisa ditempelkan di mata.
NAMUN, tidak semua orang merasa nyaman menggunakan kacamata atau lensa kontak. Sejalan dengan perkembangan perbaikan struktur organ, teknik pembedahan untuk memperbaiki kornea mata juga berkembang. Dengan teknik ini, orang tak perlu lagi menggunakan kacamata atau lensa kontak.
"Namanya bedah refraktif. Ilmu pembiasan adalah ilmu yang sangat lama. Dengan berkembangnya ilmu, kini perbaikan pembiasan dilakukan lewat pembedahan," kata Vidyapati.
Bedah refraktif dimulai dengan tahap perubahan struktur bentuk kornea sebagai organ paling vital di mata, disebut radial keratotomy (RK).
Tahap kedua, photo refraktif keratotomy (PRK) adalah pembedahan untuk mengubah bentuk kornea tetapi dengan bantuan laser excimer, suatu bentuk laser yang tidak merusak batas membran dari sel. Jadi hanya melepas sel satu dari yang lain. Terjadilah perubahan bentuk pada kornea yang berdampak pada perbaikan pembiasan.
Tahap perkembangan ketiga adalah perubahan bentuk kornea melalui teknik laser insitu keratomileusis (lasik). Lasik adalah suatu prosedur yang mengikis/membentuk ulang kornea sehingga nantinya kornea bisa membiaskan lebih baik. Penglihatan akan kembali tajam tanpa bantuan kacamata ataupun lensa kontak.
Pembentukan ulang kornea ini dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi karena perhitungannya dilakukan dengan alat diagnostik yang terkomputerisasi.
Dengan alat orbscan sebagai alat topografi kornea- mendiagnosis bentuk permukaan kornea-dan sywave untuk mendiagnosis ketidakteraturan cahaya masuk ke dalam mata, maka dapat dibuat data kesalahan refraksi per individu mata. Data ini menjadi input bagi laser untuk membentuk ulang permukaan kornea sehingga menghasilkan penglihatan tajam. Teknik lasik ini yang kini banyak diminati.
Selain pembedahan kornea, untuk memperbaiki pembiasan juga bisa dengan pembedahan lensa, yakni dengan menyedot lensa mata asli dan diganti dengan lensa buatan (akrilik). Langkah ini disebut refractive lens exchange.
Semua langkah tentulah memakan dana tidak sedikit. Karena itu, cara termurah agar tidak mengalami gangguan refraksi adalah dengan menjaga kesehatan mata. Cukup dengan mengonsumsi makanan bergizi dan menjaga kebiasaan membaca sejak masih kanak-kanak.
Langganan:
Postingan (Atom)