Hipertensi atau tekanan darah tinggi dan gangguan katup jantung (cardiovaskular) dapat meningkatkan resiko terkena stroke mata dan kerusakan mata akibat penyumbatan pembuluh darah.
Penyakit tersebut dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah di mata dan beresiko menyebabkan kerusakan retina, kata Dokter Elvioza SpM dari Departemen Opthamology Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta akhir pekan lalu.
Ia menambahkan penyakit dengan gejala klinis pengelihatan sering buram atau gelap secara mendadak tersebut selanjutnya dapat menurunkan ketajaman pengelihatan secara permanen serta tidak jarang mengakibatkan kebutaan.
Komplikasi lain seperti glaukoma neovaskular dan serangan rasa sakit pada mata secara berulang, kata dia, juga sering menyertai stroke mata.
Lebih lanjut dia menjelaskan penatalaksanaan bagi pasien stroke mata, yang utamanya dimaksudkan untuk membatasi kerusakan dan mencegah komplikasi, antara lain dilakukan dengan mengendalikan faktor resiko.
"Misalnya dengan menjaga tekanan darah sistole di bawah 115 mmHg dan tekanan darah diastole di bawah 75 mmHg," katanya.
Di samping itu, ia melanjutkan, penyembuhan stroke mata juga bisa dilakukan dengan terapi medikamentosa (obat), terapi bedah dan rehabilitasi.
Sedangkan pencegahannya, kata Elvioza, bisa dilakukan dengan mencegah peningkatan kadar lemak dalam darah dan menghindari konsumsi rokok serta paparan asap rokok.
Ia juga menambahkan bahwa olah raga teratur, memperbanyak diet sayur dan diet yang mengandung banyak serat juga bisa dilakukan untuk mencegah penyakit tersebut. (*)
26 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ary_btfmbwi@yahoo.com